Banner 468

,
Facebook
RSS

Kenapa Harus dia?

-
Ririn Choyin

Dia… ingin selalu kupanggil namanya, kutuliskan dimanapun aku bisa menorehnya, kusimpan dimanapun aku bisa menyimpan namanya…

Dia… entah kenapa sepanjang hari ini, satiap jam dan nyaris seluruh detik ku habiskan waktuku untuk memikirkan dia.. Mengapa lagi-lagi bayangan dia mengikutiku di sebuah alam dimana aku sendiri tidak menyadarinya?? Sebuah fatamorgana yang begitu menyiksa. Setelah sekian lama aku berusaha meleyapkannya, membunuhnya, bahkandengan tertatih aku berusaha memusnakannya. Dia, dia, dia, dan dia?? Kenapa harus ada begitu banyak dia?? Padahalyang aku inginkan hanya satu dia!! Bukan beribu dia!! Sejujurnya aku begitu lelah berususan dengan dia. iya,,dia selalu berusaha membuatku gila, merampas kewarasanku.. dia bisa menbuatku menangis sambil tertawa atau sebaliknya, dia juga bisa membuatkuterdiam tanpa melakukan apa-apa.. sungguh aku bisa senewen gara-gara.Dia!!

Dia… Kenapa harus dia?? Ditengah duniaku Aku berusaha menghentikan waktu,tp sia-sia. Akupun terus mencoba menutup mata dan menutup gendang telinga berharap dia segera pergi jauh dan semakin jauh lalu hilang diperedaranku… tapi dia menyelusup lewat jantung dan bertengger seenak nya dijiwaku. aku begitu kesal dibuatnya. Kucoba lagi membuka mata dan membiarkan kedua gendang telingaku berfungsi lagi seperti semestinya.. ku lihat beberapa orang lalu lalang dihadapanku,,dengan berbagai bentuk dan berbagai rupa tentu saja..kudengar suara bising kendaraan yang begitu memusingkan otot gandang telingaku.. dan terdengar juga suara-suara aneh yang dari entah berantah datangnya.. telah ku coba membuyarkan semuanya. tapi, bayangan itu tetap ada.. dia bahkan memanggilku, dan yang lebih parahnya otak dan jiwaku sekarang terfokus menuju dia. Dia pikir dia itu siapa??Sungguh keterlaluan karna dia berhasil mengadu domba jiwa dan otakku, mereka bertengkar hebat.. halhasil, si jiwa meronta dan sang otak kacau berantakan.. tak ada yang memenangkan pertarungan sengit ini,, jikapun ada pemenangnya, mungkin ketidak warasanlah yang berbahagia.. menginjak-injak aku dan ketololanku. Apakah dia itu pecundang???atau mungkin dia seorang kesatria yang rela berkorban demi sesuatu, tapi entah apa itu. mungkin difikiranya ada dimensi lain yang tak kan pernah aku mengerti, setiap ucapannya yang begitu sulit aku pahami.. dan kebiasaannya yang sangat berbeda dengan ku. sungguh bodohnya aku… mengapa selama ini tak pernah terfikirkan hal itu bagiku?? Dan kenapa lagi-lagi dia yang menyadarkan aku??

Sebenarnya dia itu siapa?? Apakah dia seorang tokoh antagonis atau protagonis?? Apakah dia seorang pangeran atau sebangsa tokoh monster yang menakutkan?? Sungguh aku ingin tau jawabanya. Tapi lebih baik aku tak usah tau. Atau apa aku sebenarnya sudah tau,, tapi berpura-pura tidak tau?? Apa aku semunafik itu?? Apa aku sama saja dengan dia yang seperti pecundang?? Tapi aku rasa aku pemberontak,, bukan pecundang!! Apapun itu, pecundang tetaplah pecundang!! Sungguh sejujurnya aku tak ingin menjadi pecundang, dan aku sangat berharap dia juga bukan pecundang, aku hanya ingin dia itu nyata… benar untukku,hidup di duniaku, seperti dulu saat dia selalu ada dan satu-satunya untukku, dia yang pertama menyentuh aku dengan cintanya. dan aku tak ingin dia hanya hidup di dimensi yang berbeda denganku,, aku benar-benar ingin dia nyata,, itu saja.

Leave a Reply